Seseorang menjadi kebal dari api dan pecahan kaca (beling). Kita yang normal pasti merasakan hal yang miris saat melihat orang-orang dengan telanjang kaki berjalan, berlarian atau bahkan berani membuat sedikit lompatan diatas pecahan-pecahan kaca. Sangat menakutkan, sekaligus dapat dijadikan sebagai hiburan.
Siapa yang tidak terpacu ardrenalinnya tatkala melihat beberapa orang berani berjalan atau bahkan berlarian dan sesekali berhenti kemudian kembali menikmati perjalananya diatas bara api yang menyala? Seandainya kita diberi kesempatan, mau pilih berjalan diatas kaca atau tarian api? Atau jangan-jangan mau mengambil langkah seribu dan kabur sekarang juga?
Apakah hipnosis memang sehebat itu? Apakah benar jika hipnosis dapat membuat kita kebal berjalan diatas pecahan kaca dan amukan api? Kalau memang benar demikian, sepertinya kita sudah menemukan ilmu kebal moderen yang tepat. Tanpa lelaku yang berat, tanpa puasa, tanpa pantangan dan semuanya dapat kita lakukan dengan instan. Seinstan membuat mie instan.
Jawabannya bisa benar dan bisa tidak. Mengapa demikian? Semua ini tergantung dari kacamata apa yang kita gunakan untuk memandang fenomena ini. Setidaknya ada 2 kacamata yang dapat kita gunakan, yaitu kacamata hipnosis dan kacamata sulap.
Dua kacamata untuk memahami fenomena kebal ini adalah sebagai berikut :
- Kacamata hipnosis
Hipnosis memang dapat menyebabkan seseorang mengalami anesthesia (mati rasa). Ini seperti memindahkan rasa sakit yang seharusnya kita rasakan pada sebuah tempat diluar tubuh kita. Secara biologinya adalah merangsang saraf penerima rangsang yang ada disekujur indera peraba tidak aktif. Ini dapat dilakukan dengan cara mengalihkan perhatian otak yang fokus pada rasa sakit berganti pada fokus yang lain.
Misalnya : membayangkan tempat yang menyenangkan, mengingat pengalaman yang indah, dsb.
- Kacamata sulap
Dalam sulap, ada hal yang mustahil berhasil dibuat sangat mungkin. Salah satunya adalah fenomena kebal ini. meskipun hipnosis memang benar-benar dapat membuat kita mati rasa, ada pertimbangan lain yang digunakan para pesulap. Yaitu keamanan dan kenyamanan. Intinya adalah menggunakan pecahan kaca yang aman bagi kulit kaki dan memilih kayu khusus yang bersifat isolator (penghantar panas yang buruk) supaya kaki tidak melepuh (bengkak) setelah terkena api.
Jadi ada dua sudut pandang yang dapat kita pahami disini. Kacamata hipnosis atau kacamata sulap. Semoga penjelasan ini dapat memperkaya pengetahuan dan referensi kita dalam dunia hipnosis. Khususnya ketika menyikapi fenomena kebal yang dikaitkan dengan hipnosis. (Perhatian : pertunjukan ini hanya diperuntukan bagi para profesional dengan alasan keamanan).